ternyata penilaianku tentang bagaimana menjadi org tua yg baik selama ini adalah salah...
Thx so for Michael R.LeGault coz lewat buku nya yg berjudul TH!NK... wawasan aku nambah sedikit mengenai bagaimana menjadi org tua yg baik.. yeah.. walaupun belum menikah,,at least aku juga perlu tau agar aku bisa mempersiapkan segalanya dgn matang...hehehe... karna aku ingin menjadi orgtua yg baik tentunya...
dalam buku tersebut tertulis,, pd intinya orgtua menjadi teman untuk anaknya bukanlah solusi terbaik,,melainkan menjadi mentor yg baik buat sang anak... kita harus menjadi otoriter sedikit buat mereka,, sebab nantinya mereka juga akan mengerti dan berterimakasih pd kita dan mensosialisasikan pola asuh semacam itu kepada generasi mereka...
memposisikan diri kita sebagai teman buat anak..tentunya pendekatan semacam itu berfokus pd memberikan anak kenikmatan dan kenyamanan materi dan bukan menuntut mereka memenuhi harapan yg hrs mereka raih dgn kerja yg harus mereka kerjakan..
aku tau,, itu terlalu muluk,, pola asuh semacam itu gak kan mudah di terapkan dalam era globalisasi seperti sekarang ini,, dimana byk anak lebih mendominasi dlm hal mengambil keputusan dlm rapat keluarga dan orgtua tdk dpt berbuat apa2.. according to me,, it caused by pola asuh yg salah yg telah mengakar dan mendarah daging sejak dulu.. kebanyakan orgtua terlalu sering bernegosiasi dgn sang anak...
suppose :
"Marry,,sudah larut malam,,matikan televisi dan segeralah tidur,"kata sang bunda.
"lagi seru,,bunda bisa setengah jam lagi gak??"pinta sang anak...
"oke,,baiklah."
peristiwa di atas hanya segelintir masalah kecil yg dpt berakibat fatal jika dibiasakan..dimana org tua tak lagi dpt bersikap otoriter yg selayaknya orgtua lakukan..
aku berharap org tua ku dpt bersikap tegas dan konsekuen,, dimana hanya ada kata boleh dan tdk boleh.. orgtua yg bersikap otoriter akan melarang anak mereka melakukan hal yg mereka anggap tabu tanpa sebuah alasan...misalkan anak tersebut bertanya mengapa mereka selalu dilarang,, orgtua yg otoriter akan menjawab :"karna ku bilang begitu." Dengan begitu,, adikku takkan bersikap semena-mena lagi terhadap kedua orgtuaku,,
maybe in here,, banyak terjadi pro dan kontra.. tapi coba teman2 sekalian membandingkan anak2 20 yg lalu dgn anak2 zaman skrg,, begitu kontras bukan?? mereka yg hidup pd zaman 20 tahun yg lalu pasti lebih tahan banting dan mandiri di bandingkan dgn anak sekarang yg tampak lebih cengeng dan mudah menyerah dgn rintangan yg dtg..dan yg lbh parahnya,, mereka sampai bunuh diri...
contoh konkritnya dpt ku ambil pd diriku sendiri,, dimana aku bukan sosok yg tegar yg bisa di andalkan dlm berbagai persoalan,,aku gampang menyerah dan lebih ketergantungan terhadap orgtuaku.. aku membandingkan diriku sendiri dgn opung aku yg udh tua,, sgt berbeda,, beliau begitu kuat,,tangguh,,mandiri dan yg pasti gak cengeng seperti aku..
aku belajar bahwa menjadi teman buat anak bukan keputusan yg tepat,, tapi aku berusaha berteman dgn anak2 ku kelak,, sehingga hubungan orgtua dgn anak akan tetap terjalin sebagaimana mestinya..
Thx so for Michael R.LeGault coz lewat buku nya yg berjudul TH!NK... wawasan aku nambah sedikit mengenai bagaimana menjadi org tua yg baik.. yeah.. walaupun belum menikah,,at least aku juga perlu tau agar aku bisa mempersiapkan segalanya dgn matang...hehehe... karna aku ingin menjadi orgtua yg baik tentunya...
dalam buku tersebut tertulis,, pd intinya orgtua menjadi teman untuk anaknya bukanlah solusi terbaik,,melainkan menjadi mentor yg baik buat sang anak... kita harus menjadi otoriter sedikit buat mereka,, sebab nantinya mereka juga akan mengerti dan berterimakasih pd kita dan mensosialisasikan pola asuh semacam itu kepada generasi mereka...
memposisikan diri kita sebagai teman buat anak..tentunya pendekatan semacam itu berfokus pd memberikan anak kenikmatan dan kenyamanan materi dan bukan menuntut mereka memenuhi harapan yg hrs mereka raih dgn kerja yg harus mereka kerjakan..
aku tau,, itu terlalu muluk,, pola asuh semacam itu gak kan mudah di terapkan dalam era globalisasi seperti sekarang ini,, dimana byk anak lebih mendominasi dlm hal mengambil keputusan dlm rapat keluarga dan orgtua tdk dpt berbuat apa2.. according to me,, it caused by pola asuh yg salah yg telah mengakar dan mendarah daging sejak dulu.. kebanyakan orgtua terlalu sering bernegosiasi dgn sang anak...
suppose :
"Marry,,sudah larut malam,,matikan televisi dan segeralah tidur,"kata sang bunda.
"lagi seru,,bunda bisa setengah jam lagi gak??"pinta sang anak...
"oke,,baiklah."
peristiwa di atas hanya segelintir masalah kecil yg dpt berakibat fatal jika dibiasakan..dimana org tua tak lagi dpt bersikap otoriter yg selayaknya orgtua lakukan..
aku berharap org tua ku dpt bersikap tegas dan konsekuen,, dimana hanya ada kata boleh dan tdk boleh.. orgtua yg bersikap otoriter akan melarang anak mereka melakukan hal yg mereka anggap tabu tanpa sebuah alasan...misalkan anak tersebut bertanya mengapa mereka selalu dilarang,, orgtua yg otoriter akan menjawab :"karna ku bilang begitu." Dengan begitu,, adikku takkan bersikap semena-mena lagi terhadap kedua orgtuaku,,
maybe in here,, banyak terjadi pro dan kontra.. tapi coba teman2 sekalian membandingkan anak2 20 yg lalu dgn anak2 zaman skrg,, begitu kontras bukan?? mereka yg hidup pd zaman 20 tahun yg lalu pasti lebih tahan banting dan mandiri di bandingkan dgn anak sekarang yg tampak lebih cengeng dan mudah menyerah dgn rintangan yg dtg..dan yg lbh parahnya,, mereka sampai bunuh diri...
contoh konkritnya dpt ku ambil pd diriku sendiri,, dimana aku bukan sosok yg tegar yg bisa di andalkan dlm berbagai persoalan,,aku gampang menyerah dan lebih ketergantungan terhadap orgtuaku.. aku membandingkan diriku sendiri dgn opung aku yg udh tua,, sgt berbeda,, beliau begitu kuat,,tangguh,,mandiri dan yg pasti gak cengeng seperti aku..
kebanyakan orgtua memiliki alasan yg sama mengapa mereka tdk ingin bersikap otoriter sedikit terhadap ank2 mereka..ini dikarenakan orgtua tak menginginkan hal yg sama yg suram yg mereka alami semasa kecil,,di rasakan kembali oleh anak2 mereka.Ini adalah kesimpulan yg salah,,seharusnya orgtua dpt menerapkan kembali apa yg mereka dpt dr orgtua mereka sebelumnya,, jika terbukti berdampak baik buat masadepan mereka.karna percayalah,, semakin dewasa,, orgtua tidak akan lagi bisa mengendalikan anak mereka.. coba bayangkan betapa menyeramkannya jika sang anak mengambil alih kehidupan keluarga anda??
aku belajar bahwa menjadi teman buat anak bukan keputusan yg tepat,, tapi aku berusaha berteman dgn anak2 ku kelak,, sehingga hubungan orgtua dgn anak akan tetap terjalin sebagaimana mestinya..