Selasa, 22 Desember 2009

aku dukung mbak Prita Mulyasari

ya.. aku sangat mendukung mbak prita..
lucu aja seandainya kalo mbak yg satu ini d penjara hanya gara2 pengakuannya...
apa yg mesti dsayangkan dari sikap mbak prita?

jika mbak prita mengatakan hal yg benar, mengapa instansi tsb merasa sakit hati?
aku masih bingung, dbagian mana yg dkatakan merusak nama baik jika hal itu benar2 drasakan sendiri oleh mbak prita.
seharusnya mereka berterimakasih karena ada yg memerhatikan tingkah laku mereka, supaya kdepannya dapat lebih baik lagi dr sekarang..

tp aneh hukum d negara ini, masak mbak prita yg dtuntut. seharusnya mbak prita yg menuntut sebab dalam perkara ini, mbak prita lah yg drugikan.. ini masalah nyawa Bung!!!

jika tak mau dkritik,, profesional donk.. ingat kode etik,, walau pun aku ggak tau apa isi kode etik kalian.. tapi aku percaya bahwasanya kode etik tersebut mengarah ke hal-hal yg benar buat kselamatan dan ksehatan masyarakat..

aku tahu ilmu yg kalian dapatkan dan gelar yg kalian raih itu tidaklah murah.. tapi apakah kalian tidak merasakan panggilan jiwa untuk menolong sesama???

aku kembali teringat kpd almarhum mamaku,, beliau juga korban..
tp kami tidak seberani mbak prita.. kami hanya menyerahkan hukum tersebut kpd Yang Maha Kuasa, sebab jikalaupun kami menuntut, toh mamaku tak kembali lagi...

waktu itu mamaku hanya sakit perut...
papa membawanya k rumah sakit,, aku pikir cuma dperiksa doang dan bakal balik lagi k rumah..
tapi tiba2 papa meneleponku dan menyuruh aku membawa pakaian ganti untuk beberapa hari buat mama.
mamaku drawat inap.

esok harinya aku menjenguk mama sembari membawa pakaian gantinya. aku pikir kondisi mamaku akan membaik namun.... makin parah..
tangan kirinya bengkak setelah semalaman d infus.
beliau juga tidak bisa berjalan, mama harus dituntun ktika k kamar mandi. padahal sebelum drawat inap di rs tsb, mamaku msh bs bjalan tegak bahkan berlari pun beliau masih bisa.

itu selalu terjadi saat mama masuk kmbali k rs tsb.

yg lbh parahnya, mama berobat k salah satu dokter spesialis. sangat mengecewakan ketika mama mempercayakan nyawanya terhadap dokter tersebut namun dokter tsb menggunakan mama sbg bahan uji coba buat obat2nya...
tragis bukan?

mama tahu hal tsb ktika beliau beralih k dokter spesialis lain yg lebih b'kualitas (katanya..)

dokter tsb mengatakan bahwa mama salah mengkonsumsi obat2an sehingga paru2 mama yg sebelah hancur.. intinya,, mama korban malpraktek...

lucunya lagi, ketika mama ku drawat kembali d RS. waktu itu aku yg menemani mama d RS tsb. tiba saatnya para dokter jaga memeriksa kondisi mama. dokter jaga tsb ada dua org, kelihatannya mereka masih muda. ini benar2 gila, mereka sama sekali tak pandai mengukur tensi mamaku.. mereka tak tahu bagaimana cara menggunakan alat ukur tensi tsb.
"kau sajalah yg mengukur tensi ibu ini,"bisik dokter A pd dokter B.
"kau aja lah, aku gak ngerti," bisik dokter B.
"sama, aku juga."

GUBRAKKKKKKKKKKKKK.....................

bisa dnilai kan bagaimana rendahnya kualitas negara kita baik dibidang apapun.. dbidang moral maupun pendidikannya..

mau maju?? trima kritikan donk bung..

satu hal lg,, ketika mamaku udah sekarat...
mamaku menelepon dokter spesialis yg b'kualitas itu untuk meminta saran, apa yg hrs beliau lakukan sebab perutnya teramat sakit. si dokter spesialis pun langsung menyarankan mama harus meminum obat yang telah dsebutkan oleh dokter tsb sblmnya.
mama menuruti saran sdokter. tapi apa yang terjadi, perut mama makin sakit.

karena tdk tahan, mama menelepon lagi dokter tsb untuk menanyakan mengapa perutnya malah bertambah sakit...

s dokter bkata,"itu reaksi obat"
(beughhhhhhhh.............. KLISE... lagu lamanya para dokter nueh...........)

sampai malam, perut mama bertambah sakit bahkan mama sama sekali tak dapat bergerak krn sakitnya itu.

mama menelepon lagi dokter tsb..
tidak djawab..
telpon lagi..
tidak d jawab..

sampai jam 12malam mama dan papa mencoba menelepon dokter tsb, namun sia-sia..
"DIMANA MORAL DAN TANGGUNG JAWABMU,TUAN?????"

sampai esok harinya, mama drawat dirumah sakit..
dua hari mama sama sekali tak ditangani oleh dokter.
suster2 itu hanya memberi suntikan2 serta obat2 aneh yg tak ada gunanya..
dokter tsb baru datang hanya untuk mengecek urat nadi mama dan berkata...
"maaf, ibu ini sudah meninggal...."

good job dokter...

AKU BANGGA PUNYA DOKTER TELADAN MACAM KAU....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar