Kamis, 29 Juli 2010

..mungkin bukan dy..


Kemarin aku ke rumah Tuhan bsama sahabatku. Seperti biasa, jika ada masalah sedikit, kami selalu saja datang ke rumah Tuhan tsb. Tapi kali ini, aku hanya menemani saja. Karena, yang sedang dalam masalah adalah sahabatku itu. Bukan brarti aku gak punya masalah. Sebenarnya, aku juga punya banyak masalah, tapi kali ini aku tidak mau merepotkan Tuhan. Biarlah Tuhan fokus untuk membantu menyelesaikan masalah sahabatku dulu. Lagipula, aku tidak mau terlalu manja, ada masalah sedikit langsung ngadu sama Tuhan.

Entar si iblis protes pulak ,” Hei Ruth! Jangan bawak2 Bapak donk!!”

Hehehhehehee.. (s iblis sirik krn gk pnya bapak yg hebat kayak Bapak aq).

Seperti biasa, setiap doa selalu diiringi isak tangis, ntah apa yang perlu ditangiskan.

Dosa?

Aku pikir itu hanya emosi sesaat yang terlampiaskan dalam kata2 hati buat Tuhan yang kita sebut dengan doa. Namun sepuluh menit kmudian, kita kembali ke kondisi yang sama. Berkata kasar lagi, menyakiti hati orang lain lagi, bohong lagi, ingkar janji lagi dan sebagainya. Lalu, apa gunanya kita menangisi semua itu?’

Masalah?

Hei! Bukan hidup namanya kalok anda tidak punya masalah. Dan ketika seseorang dengan bangganya mengatakan “saya tidak punya masalah!”. Sebenarnya dia sedang dalam masalah, dan masalahnya adalah dia tidak punya masalah. Itu masalahnya. Hhmmppff…

Penderitaan?

Anggap penderitaan yang kw alami sekarang sebagai tantangan dan pembentukan dari Tuhan untuk mendewasakanmu. Sperti aku, aku selalu beranggapan bahwa aku adalah seonggok tanah liat yang akan dibentuk Tuhan menjadi sebuah guci yang cantik. Untuk itu, aku harus tahan terhadap pukulan, bantingan, panggangan api yang panas dan lain sebagainya. Karena suatu saat nanti aku akan d pajang dsebuah etalase dengan harga yang sangat mahal. Lagipula, Bisa dbayangkan bagaimana membosankannya punya hidup yang datar2 jjah. Lahir, dibesarkan, bersekolah, kuliah, kerja, menikah, punya anak, punya cucu lalu mati. Kemudian, ketika sampai di akhirat dan malaikat bertanya “apa pengalaman hidupmu?’. Hhmmmppff….. speechless. ^_~

Okey, itu hanya sekadar refleksi bagi kita (hahahahaa…). Sekarang balik k topik.

Sehabis berdoa, kami pun duduk sebentar dpelataran rumah Tuhan tersebut untuk menghabiskan waktu. Yeah, manusia pemalas seperti kami selalu punya banyak waktu luang untuk dhabiskan. Seandainya waktu bisa djual, pasti kami akan menjadi manusia paling kaya raya dmuka bumi ini. Hhmmppff..

Ternyata sahabatku ini lagi suka ma seseorg,, dy kemudian curhat ttg cowok itu. Aku pikir itu cowok msh cowok yg sama yg pnh dy ceritakan sblmnya. Ternyata cowok yg bbeda yg tak q kenal.

“eh,, wq. Aku kangen kali ama dy! Kangennnnnnnnnn kali. Aku pengen ngajak dy karoke!” ucap temanku ini sembari memegangi hapeny dan sesekali memandangi layar hape itu.

“trus?” tanyaku.

“udah dua hari dy gagh nelpon aku. Kegh mana ni?” ucap temanku itu panik.

“ya udah, telpon aja.”

“ahk, gengsilah.”

“daripada kw kegh orang gilak, gmn?”

“biasanya yg nelpon aq ntuh dy. Kekny dy gagh sukakla ma aq,, wq. Buktinya udh 2hari dy gak nelpon aq.”

Dua hari? Temanku itu mengatakan bahwa cowok itu gak suka ma dy karna ntuh cowok gak nelpon dua hari. Aku menarik pernyataan temanku itu k diriku, berarti cowok yg kusukain juga gak pnh menyukaiku sebab dy gak pernah menelepon aku.

“yoda, sekali ini kw yg nelpon dy. Setidaknya ad hubungan timbal balik, biyar dy berpkir kalok kw ada respect ma dy. Jangan dy jjah. Ntar kabur pulak dy liat kw yang gak ngasi respon k dy,” ucapku.

“ahhkk,, masak aq duluan wq. Gengsila. Gimana kalok dy nolak?”

“coba aja dulu, kan londh kw cobak. Kw ngajakny mbil ketawa jjah,, lok pondh dtolak kn gagh tengsin2 amat.”

“betol y, nih krna kw yg meneguhkan hatiku, wq,” ucap temanku itu sembari menelepon s cowok yg dmaksud.

Lucu emank liatin kawanku yg satu ini. Sewaktu dy nelpon si cowok ntuh, ntah knp darahku jd ser2n. apa lagi sewaktu dy ngjak cowok ntuh karokean,, jantungku serasa mw copot. Ntah knp.

Aku merasa bakal mati kalok cowok ntuh nolak ajakan temanku ntuh. Hahhaaa,, tak tawulah. Mungkin antara aku dan sahabatku ni ada ikatan batin yg abstrak yg sama sekali tak dapat d artikan.

Akhirnya, setelah bercakap ria mlalui sambungan seluler,, s cowok ntuh mnerima ajakan temanku.

“wq, kw ikodh y!” pinta temanku.

“aq gagh bs.”

“kalok gratis kw mw?”

“beugh,, aku harus pulang k rumahku, wq. Bapakku udh nelponin aq dr td.”

“masak cuman kami bdua.”

“gak papalah. Drpd kw sndrian.btw lok dy nelpon kw,, bias any dy blg ap?”

“paling dy blg : ngapain? Lg dmn? Gmn kuliahmu? Kangenla ma mu. Paling gitu aja.”

“oohh..” gumamku.

Akhirnya kami beranjak pulang dr pelataran rumah Tuhan tsb. Sepanjang perjalanan aq msh memikirkan pernyataan temanku itu. Walaupun hanya kata2 yg sepele, tp artinya sangat dalam bagiku. Mungkinkah? Ya mungkin, kali ini aku benar2 patah hati. aku baru ingat, selama ini aku yg menghubungi dy. Iya, cuman aku yang punya perasaan itu. Ini pertama kalinya aku memiliki perasaan yg dalam namun harus juga patah. Baru kali ini aku benar2 merasakannya. Betul apa kata temanku, patah hati itu sakit, rasany hati kita spt d sayat2, aku sedang merasakanny.

Rasanya aku ingin menangis. Tp aku ingat cerita ttg seorang gadis bodoh dgn filsafah.

Gadis bodoh yg sedang patah hati itu menangis krn kehilangan orang yg dicintainya. Lalu s filsafah menertawakan gadis bodoh itu. “kenapa kw ttawa?” Tanya gadis bodoh kesal. “untuk apa kw menangisi lelaki yg kw cintai? Seharusnya yg menangis itu adalah lelaki tsb, karena dy tlah kehilangan org yg mencintai dy.”

Ya, aku tw skrang. Aq memank hrs bhenti bharap. Mungkin memang bukan dy. Mungkin saja lelaki yg selama ini kulewatkan.

Dan aku, aku tak mau merasakan cinta lagi. Aku udah kehilangan pendamping hidup d alternative pertamaku. Sekarang yg tsisa hanya pria alternative keduaku yang aku rasa jumlahny sangat banyak dmuka bumi ini, sementara pria alternative pertamaku hanya satu. Biarlah aku hanya menunggu s pria alternative kdua itu meskipun aq tak rela. Aku gak mw jadhi cewek bodoh yg slama ini harus bjalan dalam mimpi dan hanya cinta pada bayangan. Mengharap sesuatu yg gak mungkin kumiliki dan memperjuangkan seseorg yg aku rasa gak mw dperjuangkan olehku.

Masih banyak Ruth! Mungkin ini bukan saat yg tepat. Mungkin bukan dy.

“Bukan dy, bukan dy, bukan dy, bukan dy, bukan dy” . Kalimat itu yg kini terngiang dtelingaku.

Ada satu kata bijak lagi : “ TERTARIKLAH PADA ORANG YANG BISA BUAT KW TERSENYUM SEBAB DIA SUMBER KEBAHAGIAANMU YANG DAPAT MEMBAHAGIAKAN HIDUPMU.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar