Minggu, 16 Januari 2011

guru atau filosof???'

ini gara2 pertanyaan bodoh bapakku..
waktu itu aku sedang asyik2nya membaca novel sembari mendengarkan lagu2nya abangku,, bruno mars. trus bapakku datang tanpa aba2 dan langsung merampas novelku.
kemudian menggantinya dengan buku sains..
"ini yang cocok kw baca. kw kn jurusan fisika,, keguruan pulak,"ucap bapakku.
"ahk.. malas. aku ngantuk," sahutku sembari meniduri buku sains itu (untung bukunya gak hamil. aku masih kuliah, belum siap jadi seorang bapak. wkakakakakakakk..).
"kek mana nya kw? bidangmu pun malas kw pelajari. mw jadi guru apa kw nanti!" ujar bapak purak2 begok. padahal dia tau kalo aku gak mau jadi guru..
aku pun kesal dan lalu mengangkat kepalaku.
"aku mau jadi guru yang berpikir filosofis," kataku kesal.
"apa maksudmu?"
"aku gak mau jadi guru kebanyakan seperti bapak. guru sekolah yang berpikir bahwa mereka tau banyak hal tentang ilmu pengetahuan dgn segala konsepnya dan itu yang mereka coba paksakan masuk ke otak siswa2ny. tapi jika guru yang berpikir filosofis, mereka berusaha buat memahami sesuatu bersama siswa2nya."
"memang spt itulah,, guru harus tau segala hal tentang ilmu pengetahuan."
"nah, itu makanya guru harus berpikir filosofis. kalau hanya seperti itu saja, itu namanya sombong. mereka merasa tau segala hal dan menganggap siswa2nya tidak tau apa2."
"gak pernah seperti itu."
"seharusnya dkelas itu bukan proses mengajar. tapi proses pembelajaran dimana guru dan murid sama2 belajar."
"apa maksudmu kalo guru berusaha buat memahami sesuatu bersama siswa2nya?"
"guru itu harus seperti bidan. seorang ibu tidak melahirkan anaknya sendiri, tapi dia butuh bidan untuk membantu selama kelahiran. begitu juga dgn guru yang membantu siswa2nya melahirkan pengetahuan yang benar,, sebab pemahaman yang sejati itu harus timbul dlm diri sendiri. itu gak bisa ditanamkan oleh orang lain. dan hanya pemahaman yang timbul dr dlm itulah yg dpt menuntun kpd pengetahuan yg benar."

oke, itu sepenggal dialog singkat antara orang bodoh dengan orang yang lebih bodoh (aku). kenapa aku bilang bodoh?' karena kami memang bodoh.
hehehe..
disini akan kujelaskan lebih jelas mengenai kalimatku yang terakhir yang ku kutip dr buku filsafat yang kubaca sbg referensi dan kupaksakan agar sesuai dgn kondisi guru..
hehehe..
begini, kemampuan untuk melahirkan adalah ciri alamiah. seorang ibu tak kan melahirkan jika belum saatnya atau jika air ketubannya belum pecah. dan aku rasa, belum ada pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana melahirkan atau untuk melatih kemampuan untuk melahirkan. sebab sekarang ada bidan yang dpt membantu dan memberi arahan..
dengan cara yg sama, stiap org dpt menangkap kebenaran2 pengetahuan jika mereka mau menggunakan akal mereka sendiri. menggunakan akal sendiri berarti masuk ke dalam diri sendiri dan memanfaatkan apa yang ada di sana (ciri alamiah juga). dan mereka butuh guru untuk membantu mereka menggunakan akal mereka.

yang ada dipikiranku adalah, seorang guru menjelma menjadi teman sekelas siswa2nya lalu mereka berdiskusi bersama mengenai topik hari itu.
gampangnya, kita seperti kita waktu sekolah dulu yang sedang diskusi dgn tmn2 sekelompok kita untuk menyelesaikan tugas..

"dari siapalah kw tw itu?" tanya bapakku.
"dari kawanku."
"siapa?"
"socrates."
"lalap socrates.. wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk."

nb : hanya pemikiran2 bodoh dr otak yg gk sberapa. maaf jika tdk berkenan. anggap saja bukan hal penting..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar