Minggu, 27 Februari 2011

kurikulum..

kurikulum muncul sejak tahun 1947, itu artinya setelah Indonesia merdeka 2 tahun. namun saat itu istilahnya masih rencana pelajaran, belum disebut kurikulum. kata kurikulum sendiri muncul pertama kali pada tahun 1968. katanya kurikulum berganti setiap 10 tahun sekali. tapi jika dihitung, kurikulum selanjutnya yaitu kurikulum 1975, yang artinya kurikulum berubah setelah 7 tahun. lalu berubah lagi menjadi kurikulum 1984, hingga ke KTSP yang muncul tahun 2006. setahu saya, mulai kurikulum 1984 hingga 2004 saja yang memenuhi syarat perubahan kurikulum berdasarkan jangka waktu.

actually, pertama kali saya mengecap kurikulum 1994 di bangku sekolah dasar. lalu lanjut ke KBK dan agak samar merasakan KTSP. yang jadi persoalannya adalah, mengapa tak ada perubahan dari setiap kurikulum?'
saya mengikuti banyak kurikulum, ketika saya duduk di bangku pendidikan, guru2 saya selalu mengataka : "sekarang kita telah menggunakan kurikulum berbasis kompetensi."
namun aplikasinya masih sama saja seperti kurikulum sebelumnya. guru tetap saja menggunakan metode lama dalam mengajar.

mungkin karena kurangnya pemahaman para guru mengenai kurikulum yang baru. untuk itu para guru harus mengikuti yang namanya seminar atau simposium atau penataran selama beberapa hari. dan siswanya pun ditinggalkan begitu saja.

kemudian si guru kembali ke sekolah dengan bekal ilmu pengetahuan mengenai pemahaman atas kurikulum yang baru namun tetap saja mengajar dengan metode lama.

yang jadi pertanyaannya sekarang adalah : mengapa kita harus mengganti kurikulum jika tidak ada manfaatnya?' kurikulum berganti hanya dalam bentuk dokumen, namun implementasinya tidak pernah berubah. belum lagi masalah dana dan waktu yang dihabiskan dalam program itu. guru-guru yang pada umumnya bingung mengenai paham kurikulum baru, siswa-siswa yang dirugikan sebab jam belajarnya disekolah tidak efektif dikarenakan guru yang tak dapat hadir berhari-hari karena sibuk mengikuti seminar kurikulum.

sebaiknya, kita tidak perlu mengubah kurikulum. cukup adakan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum, istilah kerennya revisi. itu menurut saya, agar lebih mengefektifkan waktu dan uang. setidaknya tak perlu memberitahukan lagi kepada guru mulai dari basic kurikulum tersebut..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar