Selasa, 15 Juni 2010

10


Pagi yang benar-benar menyebalkan, aku tak dapat mengangkat seluruh tubuhku. Sepertinya berat badanku naik lima ribu pon. Mataku sembab, hidungku berair, tenggorokanku gatal, kepalaku pusing dan tubuhku panas. Aku sama sekali tak dapat melakukan apa-apa, padahal hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah. Benar-benar tubuh yang payah.

Wilgeth mendenguskan nafasnya ke telingaku. Malam ini Wilgeth tidur sangat nyenyak. Tidak seperti biasanya, Wilgeth selalu meletakkan tubuhnya di atas kepalaku sehingga membuatku sulit bernafas. Yeah, aku memang selalu tidur seranjang bersama Wilgeth. Dan aku berani bersumpah, kami tidak pernah melakukan apa-apa. Kami hanya dua makhluk kesepian yang saling melengkapi. Wilgeth benar-benar sahabat sejatiku, teman seperjuanganku menghadapi kerasnya kehidupan. Di saat tak ada lagi orang-orang yang datang memberikan secercah harapan, namun Wilgeth hadir dengan sejuta semangat. Bravo Wilgeth!

Sudah pukul setengah delapan, dan aku masih tengkurap di atas tempat tidurku. Aku butuh selusin selimut untuk membungkus tubuhku yang kurus ini. Aku benar-benar kedinginan.

Wilgeth mendekatiku, ternyata dia sudah terbangun sejak tadi. Kini ia menjilat-jilati pipiku lalu mendengus. Ini seperti yang biasa mama lakukan pada papa. Mama selalu membangunkan papa dengan ciuman hangat di pipi. Hahaha… aku merasa seperti seorang suami yang beruntung. Sementara Wilgeth merasa bahwa dirinya adalah seorang istri yang romantis. Benar-benar skandal cinta yang tragis antara dua makhluk yang aneh.

Tiba-tiba saja telepon genggamku berbunyi. Ternyata ada panggilan masuk dari mama.

“pagi bidadariku! Bagaimana dengan persiapanmu dihari pertama kuliah, sayang?” Tanya mama.

“sepertinya aku tak dapat mengikuti hari pertama kuliah, ma,” ucapku hampir seperti bisik.

“kenapa, sayang? Apa uang sakumu kurang?”

“bukan itu ma, tapi….” Tiba-tiba saja aku bersin sekuat tenaga.

“oh my God. Kamu sakit sayang, jangan-jangan kamu terkena flu babi. Tenang sayang, mama akan segera pulang,” sahut mama panik.

Mama terlalu hiperbola, ini hanya demam biasa. Tidak mungkin aku terkena flu babi kecuali hari itu papa membawakanku babi kintamani, pasti aku positif terkena flu babi. Tapi menurutku, tidak ada hewan seperti itu di sana. Yang ada hanya anjing kintamani seperti Wilgethku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar