Di rumah, hanya ada aku dan seekor anjing kintamani yang kuberi nama Wilgeth. Dulunya ada tante Molly yang baik hati, tapi beliau meninggal saat aku duduk di bangku kelas satu SMA.
Wilgeth adalah anjing yang lucu, aku selalu bercerita banyak padanya. Walaupun dia tak mengerti apa yang aku bicarakan, setidakny Wilgeth sudah berbaik hati mau mendengar suaraku yang sama sekali tidak merdu itu. Teman-temanku juga senang pada Wilgeth. Mereka sering salah memanggil nama Wilgeth, mereka mengira nama Wilgeth adalah Bill gate. Hahahaha... itu tidak mungkin, Bill gate pasti akan bunuh diri kalau tahu bahwa namanya mirip dengan nama seekor anjing. Tidak ada yang tahu asal muasal nama Wilgeth sebenarnya. Wilgeth adalah gabungan antara dua nama yaitu William dan Margareth yang kemudian disingkat Wilgeth.
Hahaha… William adalah nama kakak seniorku yang telah sejak SD kusukai. Waktu itu, sekolahku mengadakan acara liburan musim panas. Kami semua pergi jalan-jalan ke pantai, saat itu aku masih duduk di bangku kelas 4 SD, sementara William duduk di bangku kelas 5 SD. Awalnya aku tak mengenalnya, namun ketika di pantai, aku menangis sebab aku tidak bisa mengikat tali sepatuku. Selama ini, yang mengikat tali sepatuku adalah tante Molly. Kemudian William datang dan mengikatkan tali sepatuku.
“sudah beres! Jangan menangis lagi ya,” ucap William sembari tersenyum padaku.
Sejak saat itu, aku jatuh hati padanya. Dan sejak saat itu juga aku bertekad agar dapat mengikat tali sepatuku.
Kakek pernah mengatakan bahwa beliau ingin memberikan nama pada anjing kintamaniku. Sebab ia rasa nama Wilgeth sangat buruk untuk seekor anjing, tapi tidak untuk seorang manusia sepertiku.
“bagaimana kalau kita sebut anjing ini dengan nama William?” Tanya kakek.
Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa… aku benar-benar tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku merasa otakku berlumuran seperti coklat cair ketika kakek menyebutkan nama William.
Apakah kakek punya indera keenam sehingga beliau mengetahui nama lelaki yang aku sukai, atau itu hanya sekadar kebetulan yang sangat luar biasa.
Okey, bicara soal William. Aku telah lama mengamatinya dari kejauhan. Dia sangat tampan, baik dan pintar. Maka tak heran jika banyak wanita yang ingin jadi pacarnya. Sampai saat ini, William sudah sebelas kali pacaran. Sementara aku, sekali pun belum. Huft…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar