Senin, 14 Juni 2010

7


-->
Argghh… sekarang aku benar-benar tak dapat tidur. Ini semua karena Emily, dia seharusnya bertanggungjawab atas semua ini.
Sepertinya aku butuh beberapa kaleng minuman soda, aku haus. Tapi aku baru ingat kalau di dalam lemari es sudah tidak ada lagi makanan yang layak untuk aku makan. Yang ada hanya tumpukan es batu serta beberapa kaleng susu dan makanan Wilgeth, aku belum benar-benar gila untuk mencuri susu Wligeth.
Aku pun keluar rumah bersama Wilgeth untuk membeli beberapa kaleng minuman soda di minimarket yang hanya beda satu blok dari rumahku.
Aku keluar rumah tepat ketika aku melihat Jenifer, tetangga depan rumahku, berciuman mesra dengan kekasihnya. Kekasihnya? Aku tak tahu apakah lelaki itu benar-benar kekasih Jenifer atau hanya pemuas nafsunya. Sebab setiap malam, Jenifer selalu berkencan dengan lelaki yang berbeda-beda. Jenifer adalah tetanggaku sejak lama, dia sebaya denganku. Sewaktu kecil, kami sempat berada pada sekolah yang sama. Namun setelah beranjak remaja, dia memutuskan untuk ikut kelas balet. Yeah, sejak kecil Jenifer memang bercita-cita untuk menjadi seorang penari balet terkenal.
Jenifer sedikit kaget ketika mengetahui kehadiranku, namun hal itu tidak berlangsung lama. Sebab Jenifer sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu. Aku sering memergoki Jenifer tengah asyik berciuman dengan para lelaki. Namun Wilgeth tidak terbiasa akan hal itu, dia selalu saja menggonggongi perbuatan Jenifer. Dan kali ini Jenifer benar-benar menghentikan aktivitasnya yang rutin itu. Haha… kerja yang bagus Wilgeth!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar