2

-->

yeah, ini tahun pertama aku menginjakkan kaki di bangku perkuliahan. harus banyak yang kuubah dari sikap-sikap burukku selama ini. mulai dari memperbaiki cara tidurku yang selalu tengkurap, janji tidak akan buang angin sembarangan lagi, mengurangi frekuensi ngupil di muka umum, tidak akan menonton film Sponge Bob lagi, sebab aku sudah terlalu tua untuk melihat spon yang bisa bicara, dan juga akan selalu menyisir rambutku.

rambutku?'

Sepertinya ada yang salah dengan rambutku. Aku memiliki rambut hitam yang sangat lurus sehingga sulit untuk dikuncir sesuka hati. Terkadang aku berpikir bahwa aku terlahir cacat dengan rambut hitam ini. Sebab mamaku memiliki rambut pirang yang ikal dan papa juga demikian. Atau jangan-jangan aku adalah anak dari hasil perselingkuhan mama dengan om Jack. Yeah, om Jack, lelaki yang tinggal beberapa blok dari rumah kami. Waktu kecil, aku sering memergoki mama sedang mengobrol dengan om Jack di taman bunga yang ada di persimpangan jalan. Dan om Jack juga sering mengantarkan aku ke sekolah waktu kecil. Dengan alasan bahwa tempat kerja om Jack berada tak jauh dari sekolahku. Kata mama, om Jack bekerja di pabrik tenun sebagai supervisor. Namun, aku tak melihat ada pabrik tenun di sekitar sekolahku. Aku tahu bahwa sebenarnya om Jack mencari-cari alasan agar bisa mengantarkan anaknya ke sekolah. Anaknya? Oh tidak! Aku tak ingin itu terjadi. Aku benar-benar akan bunuh diri jika suatu saat nanti terbukti bahwa om Jack adalah ayah kandungku. Aku tak ingin punya ayah pemabuk yang suka main perempuan dan punya mulut bau seperti dia. Aku tak habis pikir, mengapa mama yang seorang model cantik mau berselingkuh dengan pria payah seperti om Jack. Aku akan ikhlas jika mama berselingkuh dengan Brad Pitt atau Russell Crowe. Setidaknya aku tidak akan terlahir cacat seperti ini.